Lagu Anak Jonjang Domino-Mino
Tapi sore tadi selepas ashar saya menggoda si kecil Bintang anak pertama saya yang sedang belajar berdiri dengan lagu ning nong ning gung, kemudian spontan saya nyeplos lagu Jonjangan yang sudah puluhan tahun tak pernah kudengar.
Sebelumnya saya nyanyikan lagu Ning Nong Ning Gung yang membuat Bintang Anak saya ketawa-tawa sembari menguatkan berdirinya dan melambai-lambaikan tangannya. lagunya seperti ini.
Ning nong ning gung iwak ayam
Sega jagung ora doyan
Ning nong ning gung iwak ayam
Bocah gunung dodol ayam
Artinya
Ning nong ning gung daging Ayam
Nasi Jagung nggak doyan
Ning nong ning gung Daging ayam
Bocah gunung Jual ayam
Nah selepas itu, Bintang anak saya yang kecapaian berdiri kemudian jatuh terduduk. Supaya dia tidak menangis spontan saya keceplos menyanyikan lagu Jonjangan yang semula saya sendiri sudah lama melupakannya.
Jonjang domino-mino
Sinone nangis bae
Dolanane montor mabur
Montor mabur Kapal Udara
Numpak sepur mudune Kroya
Klambi Paris sing Kembang -kembang
"Bintang" Nangis Bapak sing Nembang
Artinya kurang lebih begini
Jonjang domino-mino
Pembantu Belanda mengasuh sino ( mungkin sebutan untuk anak-anak Belanda kali yah? )
Sino nya Nangis terus
mainannya Pesawat-pesawatan
Pesawat Kapal terbang
Naik Kereta turun di Kroya ( sebuah kota di Cilacap timur )
Baju Paris yang motif bunga-bunga
"Bintang" Nangis bapak yang nyanyi
Tetapi lagu lagu anak semacam ini di masyarakat sekitar tempat tinggal saya dahulu sangat populer dan konon berisi wejangan atau petuah yang baik.
Sayangnya, kondisi saat ini dimana anak-anak lebih suka menyanyikan lagu-lagu dewasa yang bertema cinta yang seharusnya tidak dikonsumsi anak-anak