Menggagalkan Angin Puting Beliung sebelum Menerjang Pemukiman


Angin Puting Beliung masih menjadi Ancaman Bencana di Negeri Indonesia ini. Puting Beliung bisa terjadi kapan saja, terutama memasuki musim penghujan. Berbagai daerah di Indonesia sudah seringkali merasakan dahsyatnya terjangan jenis Badai ini yang bisa memporakporandakan pemukiman atau apapun yang diterjangnya.

Tak sedikit jumlah kerugian yang diakibatkan dari bencana Puting Beliung yang terkadang tidak hanya sekali melanda satu daerah. Puting Beliung bisa berkali-kali menerjang di tempat yang sama dan peristiwa ini selalu berulang setiap tahunnya saat memasuki musim penghujan.

Angin puting beliung yang di daerah Cilacap dikenal dengan sebutan Sarataun ini, terjadi karena adanya perubahan cuaca ekstrim. Oleh karenanya, warga harus selalu waspada karena bencana ini jarang bisa diprediksi terutama jika terjadi di malam hari.

Menghalau Puting Beliung sebelum Menerjang

Sebenarnya kita bisa saja memprediksi saat datangnya Puting Beliung jika kita memperhatikan tanda-tandanya. Saat akan terjadi Angin Puting Beliung biasanya ditandai dengan suasana langit Mendung disertai tiupan Angin yang kencang tidak sewajarnya, terkadang juga di sertai Hujan atau Gerimis. Dari sanalah kita memprediksi kedatangan Puting Beliung atau Sarataun ini.

Tanda-tanda Puting Beliung

Tanda-tanda Puting Beliung

Jika Puting Beliung terjadi siang hari, kita akan lebih mudah mengamati tanda-tandanya kemudian berusaha menghalau atau menghentikannya. 

Ada dua Cara untuk  menghalau dan menghentikan Puting Beliung ini, baik sebelum Menerjang maupun sesudahnya, agar area terdampak tidak meluas dan supaya jumlah korban tak bertambah banyak.

Cara Pertama:
Jika Suasana Mendung di sertai Angin Kencang, cobalah pergi ke area yang lapang, jika ada ke area persawahan, karena di sana kita bisa melihat lebih jelas dimana posisi Puting Beliung terbentuk. Berangkatlah beramai-ramai jangan hanya sendirian.

Yang lazim terjadi, Puting Beliung ini di awali terbentuknya Awan hitam di langit yang kemudian sebagian awan tersebut menjuntai kebawah seperti bentuk keris yang meruncing hingga menyentuh tanah. Jika berhasil menyentuh tanah, maka Angin kencang akan memporak-porandakan apapun di sekitarnya.

Tujuan kita adalah mencegah Juntaian atau Ujung Awan itu mencapai tanah, sehingga Puting Beliung akan gagal.

Awan Puting Beliung mulai terbentuk dan menjuntai ke tanah

Caranya: jika kita melihat Awan sudah menjuntai kebawah, berteriaklah "Sarataun, sarataun" sebanyak mungkin dan secara beramai-ramai. Biasanya jika masih ada petani disawah, mereka secara spontan akan meneriaki Awan berbentuk lancip ini supaya tidak terjadi Puting Beliung.

Setelah beberapa saat berteriak, Anda akan menyaksikan keajaiban, yakni awan yang menjuntai berbentuk lancip itu tidak jadi turun ke bawah melainkan akan memudar perlahan dan awan di atasnya juga akan memudar kemudian langit kembali cerah. Artinya, Puting Beliung Gagal terjadi.

Awan Puting Beliung dan Mendung Memudar

Awan Puting Beliung dan Mendung Memudar. Langit kembali Cerah

Cara Kedua:
Jika Puting Beliung sudah terlanjur Menerjang dan tiupan angin kencang terus terjadi maka Usaha lainnya adalah dengan Melempar apapun ke atas atap rumah masing-masing. Jika ada, Kipas atau Perkakas dapur atau alat masak. Lemparlah sambil berdoa, memohon pertolongan Tuhan sesuai Agama maupun Bahasa masing-masing.

Dengan Cara itu, Biasanya, Angin sekencang apapun, bahkan jika disertai Hujan sekalipun akan mereda dan langit akan kembali cerah. 

Itulah Cara menggagalkan dan menghentikan Puting Beliung yang telah banyak kami buktikan, sayangnya banyak warga yang saat ini tidak memahami atau tidak percaya cara ini, dan malah membiarkan bencana memporak-porandakan kampung halamannya. Terutama Generasi Gadget yang Ilmiah, takkan bisa percaya Cara yang dianggap kuno dan tabu ini. 

Mungkin Cara-cara ini memang Ekstrem, Tak masuk akal, tidak Ilmiah, atau bisa dianggap hanya Mitos, Klenik, Takhayul dan bualan belaka, bahkan ada buku yang mengkaitkan ini dengan ajaran Animisme, kemusrikan atau semacamnya. 

Tetapi, Bukankah Keselamatan Bersama itu lebih bermanfaat bagi kemaslahatan umat, ketimbang Fanatisme belaka apalagi mengkerdilkan Budaya dan Kearifan Lokal?. Karena bagi warga di daerah kami, Cara ini telah terbukti berhasil. 

Berkat izin Allah SWT cara ini berkali-kali menyelamatkan Daerah kami dari Bencana Sarataun atau Puting Beliung.