Buat Hadapi 'Robot', Kurikulum Pendidikan Bakal di Rombak Habis-habisan

Sahabat MasBe Mengini, masih ingat riuhnya perbincangan soal Sekolah Daring dan Luring atau Sekolah Online yang diwacanakan sebagai istilah pengganti  model Pembelajaran Jarak Jauh, beberapa waktu lalu.

Semua itu berkaitan dengan adanya Pandemi Covid-19 yang hingga kini pun belum berakhir.

Semua hal yang diriuhkan terkait Sekolah Online atau Pembelajaran Jarak Jauh, rupanya menjadi "titik balik" awal perubahan besar-besaran pada Kurikulum Pendidikan kita dimasa mendatang. 

Suka tidak suka, inilah yang harus di rubah dari sistem pendidikan kita yang beberapa waktu lalu juga ramai diperbincangkan, karena konon telah tertinggal 128 tahun dari sistem pendidikan di negara lain.

Apa yang bakal berubah dari sistem pendidikan di negara ini, lebih pada kurikulum yang dipersiapkan dapat mencetak pelajar-pelajar yang memiliki keterampilan lebih kompeten untuk siap menghadapi berbagai tantangan di Era Industri 4.0 ini, sehingga ketika usai dari pendidikannya, mereka siap memasuki dunia kerja maupun usaha.

Memang, Industri 4.0 yang erat kaitannya dengan digitalisasi sudah menanti di depan mata. Era ini menjadi tantangan bagi tenaga kerja Indonesia agar tak tersingkir dari persaingan dengan sistem kerja yang semakin efisien.

Melansir FinanceDetik.com, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah akan merombak kurikulum pendidikan dengan mengubah proporsi pendidikan antara di lapangan dan di dalam kelas. Tujuannya agar angkatan kerja yang diproduksi oleh lembaga/instansi pendidikan di Indonesia siap menghadapi pasar tenaga kerja di masa mendatang.

"Pendidikan umum juga harus dapat perhatian khusus, tidak hanya vokasi, karena meskipun kurikulumnya berubah, tetapi memang harus ada perubahan yang lebih masif. Dalam artian, sekarang kita harus benar-benar melihat apa yang jadi kebutuhan pasar," katanya saat berbincang dengan detikFinance di kantornya, Rabu (4/10/20) lalu.

Menurutnya, kurikulum pendidikan di instansi maupun lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia saat ini masih banyak yang terpaku pada cara lama

Ke depan, para instansi/lembaga pendidikan diarahkan lebih banyak menyiapkan tenaga kerja yang ahli di bidang Science, Technology, Engineering dan Math atau disingkat STEM.

"Karena itu kebutuhan pasar sekarang. Dengan digitalisasi, industri 4.0, penguasaan akan bidang ini menjadi harus. Sehingga kita butuh orang-orang yang tidak hanya lulus dari bidang ini, tapi juga punya kemampuan," katanya.

Begitu pula di bidang vokasi. Dia bilang sering kali terjadi ketidakcocokan bidang yang disiapkan sekolah vokasi dengan kebutuhan pasar.

"Artinya banyak pendidikan vokasi yang menjalankan kegiatan rutin seperti jurusan pada umumnya yang sudah dilakukan bertahun-tahun yang lalu. Sudah lama, mereka jurusannya itu-itu saja. Padahal untuk menyambut industri 4.0, mungkin SMK sudah harus mengajarkan graphic design. Tapi dia masih berkutat di bangunan misalnya," kata Bambang.

Dari sisi fasilitas, sekolah-sekolah vokasi di Indonesia juga perlu meningkatkan dan memperbarui ketersediaan alatnya mengikuti perkembangan zaman. Sementara dari konten kurikulumnya, dia ingin sekolah lebih banyak mengaplikasikan kemampuan siswa di lapangan.

"Jadi, kita bicara komposisinya, mungkin kita harus perbanyak internship atau magang. Bahkan kalau di Jerman, 1 semester di sekolah, 1 semester di pabrik. Dan yang magang, bukan hanya muridnya, gurunya juga.

"Dan kalau pun magang, dia nggak bisa cuma magang tapi nggak ada supervisornya. Perusahaan tempat magang harus punya semacam pembimbing atau supervisor untuk cek apakah anak ini sudah ikuti program pendidikan dengan benar. Sekarang ini kurikulumnya belum sampai ke sana. Magang ada, tapi tidak ideal. Dan kita juga harus mendorong partisipasi swasta," tambahnya.

Nah, sudah siapkah kita dengan perubahan di ranah Pendidikan saat ini ?

Sayangnya tak ada pilihan lain kecuali harus siap, atau harus tenggelam dari peradaban karena Keukeuh dan enggan menyesuaikan dengan Perubahan yang bukan saja cepat, tapi teramat cepat.

Jadi, Buat Hadapi 'Robot', kita harus bersiap segera untuk berubah lebih cepat !!!

#Itu_KataSaya